Rabu, 25 April 2012
Baiklah, saya ingin membahas masalah kehidupan seorang programmer, programmer yang saya maksud disini adalah seorang pembuat aplikasi, coder, pembuat perangkat lunak.
Jujur sebagai seorang programmer, saya tidak bisa hidup tanpa menghasilkan sebuah modul, fungsi atau bahkan perangkat lunak (aplikasi/software) yang baru. Jelas karena hidup saya tergantung dari upah yang diberikan atas aplikasi perangkat lunak yang saya buat. Mau tidak mau, programmer akan tidak menjadi profesi karir semata saja melainkan akan lebih menjadi hobi. Tapi tunggu dulu, biar jangan salah persepsi, terkadang dan bahkan banyak sekali orang yang di perkuliahan mengambil jurusan teknologi informasi/ teknik informatika, malah didunia kerja tidak mau menjadi programmer. Dan sebaliknya orang yang diperkuliahannya mengambil jurusan diluar teknik informatika justru di dunia kerjanya sekarang menjadi programmer. Mungkin inilah yang menjadi penyebab mengapa programmer akan menjadi hobi/kesukaan seseorang.
Hmmn, di dunia kerja sendiri, saat ini programmer sudah menjamur, baik di industri yang bergerak dibidang IT dan bahkan di non IT nya. Sudah banyak perusahaan penyedia jasa konsultan IT yang mana core based perusahaannya sebagai pengembang perangkat lunak. Di perusahaan yang non IT juga sudah banyak yang tetap membutuhkan tenaga IT.
Nah, bagi anda yang pekerjaan sebagai programmer, silahkan berbagi tentang gaya hidup, cara hidup, style sebagai seorang programmer disini. Kalau saya pribadi, lebih ditekankan kepada fleksibilitas ruang lingkup dan pemikiran.
Sebagai seorang programmer, saya suka dengan kebebasan tapi terarah dan sesuai norma. Sering kali mengalami kondisi dimana saat dituntut menyelesaikan aplikasi, kondisi badan dan pikiran sedang tidak lagi fit dan tenang, maka pastinya hal gampang dalam pengembangan aplikasi tersebut akan terasa susah dan rumit. Tapi jika sudah tenang dan fit hal rumit itu akan terasa gampang dan aplikasipun cepat selesai dikerjakan, sehingga tidak heran jika saya bekerja ditempat – tempat umum atau ditempat yang tidak sewajarnya sebagai pekerja umumnya.
Dalam bekerja, saya lebih senang jika diiringi dengan musik. Kadang banyak orang disekitar saya merasa terganggu dengan dengungan musik yang saya putar. Apalagi jika musik yang bit nya keras. Tapi menurut saya justru jika saya bekerja dengan musik, pikiran jadi plong dengan kaki ,tangan dan kepala ikut bergoyang sesuai irama, yang akhirnya menjadi tidak terasa kalau aplikasi sudah selesai.
Dari segi penampilan terutama pakaian, saya tidak suka dengan pakaian kemeja, baju dimasukkan (blus dalam) dan pakai sepatu pantofel. Mungkin kebanyakan orang memandang jika kita berpakaian rapi, orang akan respect dengan kita, orang akan sangat mengira kalau pekerjaan kita sangat profesional. Tapi bagi saya hal itu (pakaian rapi) tidak menjadi jaminan. Saya lebih senang dengan kaos oblong, jeans dan sandal. Saya lebih nyaman dengan kaos karena terkesan simple dan tidak ribet. Sama halnya dengan ber-koding ria, untuk mencapai sebuah titik temu fungsi tertentu, misalkan fungsi register member baru, banyak algoritma untuk itu, ada algoritma yang sampai memakan line of code (LoC) sampai beribu-ribu dan waktu yang lama, tapi ada algoritma yang simple dan tidak memakan banyak waktu untuk membuatnya walau tetap saja tujuannya untuk fungsi register member baru. Ya intinya kalau ada yang lebih simple dan tidak ribet, kenapa tidak diterapkan. Justru pakai kaos lebih cepat ketimbang kemeja dengan banyak kancing, rights ?
Kalau tidak minum ber-alkohol, kurang seru. Ya, maka tidak heran kalau dikamar saya (markas upil/ruang kerja) ada minuman beralkohol.
Bisa tidak tidur sampai berhari-hari. Kalau sudah dapat algoritma yang lebih simple untuk membuat modul/fungsi tertentu, mau tidak mau harus segera dituangkan dalam coding/script. Tanpa terasa waktu berjalan saja dengan sendirinya sampai sadar kalau sudah melewatkan pagi ke malam dan malam ke pagi lagi dan seterusnya.
Sangat puas sekali jika aplikasi kita bermanfaat dan dipakai banyak orang. Saya sangat bangga sekali jika aplikasi yang saya pakai bisa bermanfaat untuk orang banyak (kamu juga ??), kepuasan batin ditekankan disini. Maka hal yang sangat saya persiapkan jika aplikasi sudah selesai dan berjalan adalah mempersiapkan aplikasi yang lebih upgrade lagi dari yang sudah ada sebelumnya. Maka tidak heran jika aplikasi tersebut ada versi-versinya.
Itu beberapa point cara hidup saya sebagai programmer (coder, pengembang perangkat lunak), how about you ??
Sumber: http://oktasihotang.com/others/bagaimana-cara-hidup-seorang-programmer/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar